Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS) merupakan jaringan adaptif yang berbasis pada sistem kesimpulan fuzzy (fuzzy inference system). Dengan penggunaan suatu prosedur hybrid learning, ANFIS dapat membangun suatu mapping input-output yang keduanya berdasarkan pada pengetahuan manusia (pada bentuk aturan fuzzy if-then) dengan fungsi keanggotaan yang tepat.
Sistem kesimpulan fuzzy yang memanfaatkan aturan fuzzy if-then dapat memodelkan aspek pengetahuan manusia yang kwalitatif dan memberi reasoning processes tanpa
memanfaatkan analisa kwantitatif yang tepat. Ada beberapa aspek dasar
dalam pendekatan ini yang membutuhkan pemahaman lebih baik, secara
rinci:
1. Tidak ada metoda baku untuk men-transform pengetahuan atau pengalaman manusia ke dalam aturan dasar (rule base) dan database tentang fuzzy inference system.
2. Ada suatu kebutuhan bagi metoda efektif untuk mengatur (tuning) fungsi keanggotaan (membership function/MF) untuk memperkecil ukuran kesalahan keluaran atau memaksimalkan indeks pencapaian.
ANFIS dapat bertindak sebagai suatu dasar untuk membangun satu kumpulan aturan fuzzy if-then dengan fungsi keanggotaan yang tepat, yang berfungsi untuk menghasilkan pasangan input-output yang tepat.
Aturan Fuzzy If-Then
Pernyataan aturan fuzzy if-then atau fuzzy conditional adalah
ungkapan dengan format IF A THEN B, di mana A dan B adalah label dari
himpunan fuzzy yang ditandai oleh fungsi keanggotaan yang sesuai. Dalam
kaitan dengan formatnya, aturan fuzzy if-then sering digunakan untuk menangkap “mode”
yang tidak tepat dalam memberi alasan yang digunakan dalam kemampuan
manusia untuk membuat keputusan dalam suatu lingkungan yang tidak pasti
dan tidak tepat.
Suatu contoh yang menguraikan fakta sederhana adalah
If pressure is high, then volume is small
dimana pressure dan volume adalah variabel bahasa (linguistic variables), high dan small adalah linguistic values atau label linguistik yang merupakan karakterisrik dari fungsi keanggotaan.
Melalui penggunaan fungsi keanggotaan dan label bahasa, suatu aturan fuzzy if-then dapat dengan mudah menangkap “peraturan utama” yang digunakan oleh manusia.
Sistem Kesimpulan Fuzzy
Pada
dasarnya suatu sistem kesimpulan fuzzy terdiri atas 5 (lima) blok
fungsional (blok diagram fuzzy inference system digambarkan pada gambar
dibawah:
- sebuah aturan dasar (rule base) yang berisi sejumlah aturan fuzzy if-then
- suatu database yang menggambarkan fungsi keanggotaan dari himpunan fuzzy yang digunakan pada aturan fuzzy;
- suatu unit pengambilan keputusan (decision making-unit) melakukan operasi inference (kesimpulan) terhadap aturan;
- suatu fuzzification interface mengubah bentuk masukan derajat crisp/tingkat kecocokan dengan nilai bahasa;
- suatu defuzzification interface yang mengubah bentuk hasil fuzzy dari kesimpulan ke dalam suatu output crisp.
Sistem
inferensi fuzzy yang digunakan adalah sistem inferensi fuzzy model
Tagaki-Sugeno-Kang (TSK) orde satu dengan pertimbangan kesederhanaan dan
kemudahan komputasi.
Rule 1 : if x is A1 and y is B1 then z1 = ax + by + c
premis konsekuen
Rule 2 : if x is A2 and y is B2 then z2 = px + qy + r
premis konsekuen
Input adalah x dan y. Konsekuen adalah z.
Langkah dari fuzzy reasoning dilakukan oleh sistem kesimpulan fuzzy adalah:
Jaringan Adaptif: Arsitektur dan Algoritma Pembelajaran
Sesuai
dengan namanya, jaringan adaptif merupakan suatu struktur jaringan yang
terdiri dari sejumlah simpul yang terhubung melalui penghubung secara
langsung (directional links). Tiap simpul menggambarkan sebuah unit
proses, dan penghubung antara simpul menentukan hubungan kausal antara
simpul yang saling berhubungan. Semua atau sebagian simpul bersifat
adaptif (bersimbol kotak) dapat dilihat pada gambar 2.8, yang artinya
keluaran dari simpul tersebut bergantung pada parameter peubah yang
mempengaruhi simpul itu.
Arsitektur ANFIS
Simpul-simpul (neuron-neuron) pada arsitektur ANFIS(gambar 2.8):
- Nilai-nilai (Membership function).
- Aturan- aturan (T-norm yang berbeda, umumnya yang digunakan operasi product).
- Normalisasi (Penjumlahan dan embagian aritmatika).
- Fungsi-fungsi (Regresi linier dan pengalian dengan ).
- Output (Penjumlahan aljabar).
Simpul-simpul
tersebut dibentuk dalam arsitektur ANFIS yang terdiri dari 5 (lima)
lapis. Fungsi dari setiap lapis tersebut sebagai berikut:
Lapis 1
Setiap simpul i pada lapis 1 adalah simpul adaptif dengan nilai fungsi simpul sebagai berikut:
O1,i = μAi (X) untuk i=1,2
O1,i = μAi (X) untuk j=1,2
dengan : x dan y adalah masukan simpul ke i.
Ai(x) dan Bj(y)
adalah label linguistik yang terkait dengan simpul tersebut. O1,i dan
O1,j adalah derajat keanggotaan himpunan fuzzy A1, A2, atau B1 B2.
Fungsi keanggotaan untuk A atau B dapat diparameterkan, misalnya fungsi segitiga:
Dengan {a,b,c} adalah himpunan parameter. Parameter dalam lapis ini disebut parameter premis yang adaptif.
Lapis 2
Setiap simpul pada lapis ini adalah simpul tetap berlabel ∏ dengan keluarannya adalah produk dari semua sinyal yang datang.
O2,i = μAi (X) x μBi (X), I = 1,2;
Setiap
keluaran simpul dari lapis ini menyatakan kuat penyulutan (fire
strength) dari tiap aturan fuzzy. Fungsi ini dapat diperluas apabila
bagian premis memiliki lebih dari dua himpunan fuzzy. Banyaknya simpul
pada lapisan ini menunjukkan banyaknya aturan yang dibentuk. Fungsi
perkalian yang digunakan adalah interpretasi operator and.
Lapisan 3
Setiap
simpul pada lapis ini adalah simpul tetap berlabel N. Simpul ini
menghitung rasio dari kuat penyulutan atau fungsi derajat pengaktifan
aturan ke i pada lapisan sebelumnya terhadap jumlah semua kuat penyulut
dari semua aturan pada lapisan sebelumnya.
Keluaran lapis ini disebut kuat penyulut ternormalisasi.
Lapis 4
Setiap simpul pada lapis ini adalah simpul adaptif dengan fungsi simpul:
dengan: wi adalah kuat penyulut ternormalisasi dari lapis 3.
parameter
{pix + qiy + ri} Adalah himpunan parameter dari simpul ini. Parameter pada lapis ini disebut parameter konsekuensi.
Lapis 5
Simpul
tunggal pada lapis ini adalah simpul tetap dengan label Σ yang
menghitung keluaran keseluruhan sebagai penjumlahan semua sinyal yang
datang dari lapisan 4.
Jaringan
adaptif dengan lima lapisan diatas ekivalen dengan sistem inferensi
fuzzy Takagi–Sugeno–Kang (TSK) atau yang lebih dikenal dengan sugeno.
HERLISA EKA PUTRI_113068040
Analisis dan Implementasi ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) Untuk Mengurangi Impulsive Noise Pada Citra Digital
No comments:
Post a Comment