Sistem fuzzy secara umum terdapat 5 langkah dalam melakukan penalaran, yaitu:
- Memasukkan input fuzzy.
- Mengaplikasikan operator fuzy.
- Mengaplikasikan metode implikasi.
- Komposisi semua output.
- Defuzifikasi.
Logika Fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk
memetakan suatu ruang input ke dalam ruang output. Untuk sistem yang
sangat rumit, penggunaan logika fuzzy (fuzzy logic) adalah salah satu
pemecahannya. Sistem tradisional dirancang untuk mengontrol keluaran
tunggal yang berasal dari beberapa masukan yang tidak saling
berhubungan. Karena ketidaktergantungan ini, penambahan masukan yang
baru akan memperumit proses kontrol dan membutuhkan proses perhitungan
kembali dari semua fungsi . Kebalikannya, penambahan masukan baru pada
sistem fuzzy, yaitu sistem yang bekerja berdasarkan prinsip-prinsip
logika fuzzy, hanya membutuhkan penambahan fungsi keanggotaan yang baru
dan aturan-aturan yang berhubungan dengannya.
Secara umum, sistem fuzzy sangat cocok untuk
penalaran pendekatan terutama untuk sistem yang menangani
masalah-masalah yang sulit didefinisikan dengan menggunakan model
matematis Misalkan, nilai masukan dan parameter sebuah sistem bersifat
kurang akurat atau kurang jelas, sehingga sulit mendefinisikan model
matematikanya.
Sistem fuzzy mempunyai beberapa keuntungan bila
dibandingkan dengan sistem tradisional, misalkan pada jumlah aturan yang
dipergunakan. Pemrosesan awal sejumlah besar nilai menjadi sebuah nilai
derajat keanggotaan pada sistem fuzzy mengurangi jumlah nilai menjadi
sebuah nilai derajat keanggotaan pada sistem fuzzy mengurangi jumlah
nilai yang harus dipergunakan pengontrol untuk membuat suatu keputusan.
Keuntungan lainnya adalah sistem fuzzy mempunyai kemampuan penalaran
yang mirip dengan kemampuan penalaran manusia. Hal ini disebabkan karena
sistem fuzzy mempunyai kemampuan untuk memberikan respon berdasarkan
informasi yang bersifat kualitatif, tidak akurat, dan ambigu.
Ada beberapa alasan penggunaan Logika Fuzzy :- Logika Fuzzy sangat fleksibel.
- Logika Fuzzy memiliki toleransi.
- Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. Konsep matematis yang mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti.
- Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinear yang sangat kompleks.
- Logika fuzzy dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman-pengalaman para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses pelatihan.
- Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional.
- Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami.(Sri Kusumadwi,2002:3)
Sistem fuzzy pertama kali diperkenalkan oleh Prof. L.
A. Zadeh dari Barkelay pada tahun 1965. Sistem fuzzy merupakan penduga
numerik yang terstruktur dan dinamis. Sistem ini mempunyai kemampuan
untuk mengembangkan sistem intelijen dalam lingkungan yang tak pasti.
Sistem ini menduga suatu fungsi dengan logika fuzzy. Dalam logika fuzzy
terdapat beberapa proses yaitu penentuan himpunan fuzzy, penerapan
aturan IF-THEN dan proses inferensi fuzzy (Marimin, 2005:10).
Ada beberapa metode untuk merepresentasikan hasil
logika fuzzy yaitu metode Tsukamoto, Sugeno dan Mamdani. Pada metode
Tsukamoto, setiap konsekuen direpresentasikan dengan himpunan fuzzy
dengan fungsi keanggotaan monoton. Output hasil inferensi masing-masing
aturan adalah z, berupa himpunan biasa (crisp) yang ditetapkan
berdasarkan -predikatnya. Hasil akhir diperoleh dengan menggunakan
rata-rata terbobotnya.(Sri Kusumadewi,2002:108)
Metode Sugeno mirip dengan metode Mamdani, hanya output
(konsekuen) tidak berupa himpunan fuzzy, melainkan berupa konstanta
atau persamaan liniar. Ada dua model metode Sugeno yaitu model fuzzy
sugeno orde nol dan model fuzzy sugeno orde satu. Bentuk umum model
fuzzy sugeno orde nol adalah :
IF (x1 is A1) o (x2 is A2) o ….. o (xn is An) THEN z = kBentuk umum model fuzzy Sugeno orde satu adalah :
IF (x1 is A1) o (x2 is A2) o ….. o (xn is An) THEN z = p1.x1 + … pn.xn + q
Defuzzifikasi pada metode Sugeno dilakukan dengan mencari nilai rata-ratanya.
Gambar 1 Model fuzzy sugeno orde 1
Pada metode Mamdani, aplikasi fungsi implikasi menggunakan MIN, sedang komposisi aturan menggunakan metode MAX. Metode Mamdani dikenal juga dengan metode MAX-MIN.
Inferensi output yang dihasilkan berupa bilangan fuzzy maka harus
ditentukan suatu nilai crisp tertentu sebagai output. Proses ini dikenal
dengan defuzzifikasi. Ada beberapa tahapan untuk mendapatkan output
yaitu:
A. Pembentukan himpunan fuzzyPada metode Mamdani baik variabel input maupun variabel output dibagai menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy.
- Aplikasi fungsi implikasi
- Komposisi Aturan
a.Metode Max (Maximum)
Pada metode ini solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara mengambil nilai maksimum aturan, kemudian menggunakannya untuk memodifikasi daerah fuzzy dan mengaplikasikan ke output dengan menggunakan operator OR(union). Jika semua proposisi telah dievaluasi, maka output akan beisi suatu himpunan fuzzy yang merefleksikan konstribusi dari tiap-tiap proposisi. Secara umum dapat dituliskan :
µsf[xi] ← max ( µsf[xi] , µkf[xi])
dengan :
µsf[xi]=nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i
µkf[xi]=nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i
b. Metode Additive (Sum)
Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan bounded-sum terhadap semua output dareah fuzzy. Secara umum dituliskan:
µsf[xi] ← max ( 1, µsf[xi] + µkf[xi] )
µsf[xi]=nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i
µkf[xi]=nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i
c. Metode Probabilistik OR
Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan product terhadap semua output daerah fuzzy. Secara umun dituliskan :
µsf[xi] ← max ( µsf[xi] + µkf[xi] ) – (µsf[xi] * µkf[xi] )
µsf[xi]=nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i
µkf[xi]=nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i
- Penegasan /Defuzzifikasi
Input dari proses Defuzzifikasi adalah suatu himpunan
fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan
output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan
fuzzy tersebut. Sehingga jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range
tertentu, maka harus dapat diambil suatu nilai crisp tertentu sebagai
output.
Ada beberapa metoda yang dipakai dalam defuzzifikasi:a. Metode Centroid.
Pada metode ini penetapan nilai crisp dengan cara mengambil titik pusat daerah fuzzy.
b. Metode Bisektor.
Pada metode ini , solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai pada domain fuzzy yang memiliki nilai keanggotaan seperti dari jumlah total nilai keanggotaan pada daerah fuzzy.
c. Metode Means of Maximum (MOM).
Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai rata-rata domain yang memiliki niali keanggotaan maksimum.
d. Metode Largest of Maximum (LOM)
Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terbesar dari domain yang memiliki niali keanggotaan maksimum.
e. Metode Smallest of Maksimum (SOM).
Solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terkecil dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum.
Langkah Umum Pengembangan Model Fuzzy
Gambar 2. Langkah – Langkah Pengembangan Sistem Fuzzy
PUSTAKA
JS.R.Jang, C.T.Sun dan E.Mizutani, (1997). Neuro Fuzzy and Soft Computing London Prentice Hall.Kusumadewi. S dan H. Purnomo. (2004). Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Mendukung Keputusan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Marimin. (2005). Teori dan aplikasi sistem pakar dalam tehnologi manajerial. IPB – Press, Bogor.
Sri Kusumadewi, (2002). Analisis dan Desain Sistem Fuzzy menggunakan Tool Box Matlab, edisi pertama. Penerbit Graha Ilmu, Jakarta.
Sri Kusumadewi, (2003). Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), edisi pertama. Penerbit Graha Ilmu, Jakarta.
Turban, E. (1988). Decision Support and Expert System. MacMillan Publishing Company, New York.
Widodo,T.S (2005). Sistem Neuro Fuzzy. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Riwayat Penulis
Afan Galih Salman ST. M.Si, lahir di Bandung, 9
September 1969, Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas
Indonesia (UI) dalam bidang Teknik Gas & Petrokimia pada tahun 1994,
menamatkan pendidikan S2 di Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam bidang
Ilmu Komputer peminatan Soft Computing pada tahun 2006. Saat ini
penulis bekerja sebagai Head of Program Mobile Aps. & Tech di School
of Computer Science Universitas Bina Nusantara dan aktif sebagai
pengajar di mata kuliah Inteligensia Semu (AI).
No comments:
Post a Comment