Pendeteksian dan pendeskripsian
fitur-fitur lokal dapat dipergunakan dalam aplikasi pengenalan obyek dan
tracking. SIFT memiliki ketahanan yang kuat terhadap penskalaan, rotasi
dan perubahan sudut pandang citra. SIFT juga tahan terhadap perubahan
intensitas pencahayaan dan noise.
SIFT mendeteksi fitur-fitur lokal yang
relatif banyak dalam sebuah citra. Jika SIFT diaplikasikan untuk
tracking, hal ini bisa berpengaruh terhadap waktu komputasinya. Untuk
itu, ada sebuah algoritma yang merupakan pengembangan dari SIFT yakni
SURF (Speeded-Up Robust Features) yang memiliki waktu komputasi lebih cepat dari SIFT. SURF menggunakan integral citra dan box filter dalam
komputasi fitur-fitur lokalnya. Fast Approximated SIFT juga adalah
hasil pengembangan SIFT dalam hal kecepatan waktu komputasi.
Perbedaannya, Fast Approximated SIFT juga menggunakan integral citra dan
box filter untuk mempercepat waktu komputasi dan juga menggunakan Difference-of-Mean (DoM) pada pembentukan skala ruang (scale space).
DI bawah ini adalah beberapa contoh gambar yang merupakan aplikasi dari
SIFT. Citra yang kecil (Istana Kepresidenan RI) merupakan citra terget
yang akan dicari pada citra uji(citra ukuran besar-Peta Jakarta di atas
Monas). Garis-garis putih menunjukkan fitur-fitur yang cocok antara
citra target dan citra uji. Algoritma-algoritma computer vision di atas
dapat diaplikasikan dalam aplikasi pengenalan obyek, pendeteksian obyek,
tracking. Biasanya diaplikasikan untuk peluru kendali(DSMAC),
robot(sensor kamera robot), autonomous vehicle, dll.
Scale
Invariant Feature Transform
(SIFT) adalah sebuah
metode untuk mendeteksi dan mendeskripsikan fitur
lokal invarian khas dari gambar yang
dapat digunakan untuk melakukan pencocokan handal antara
tampilan gambar yang berbeda pada objek dan scene-nya.
Aplikasi yang dapat
diterapkan dari algoritma ini misalnya object
recognition, robotic mapping
dan navigation,
image
stitching, 3D modeling, video tracking,
individual identification, dll. Algoritma ini dipublikasikan oleh David Lowe pada tahun 1999.
SIFT
mengubah data dari gambar ke dalam
koordinat relatif skala-invarian
terhadap fitur lokal. Untuk Image matching, fitur SIFT pertama
kali diambil dari satu set gambar referensi dan
disimpan dalam database. Gambar baru dapat dicocokkan secara otomatis dengan membandingkan setiap
fitur dari gambar baru ke database sebelumnya dan menemukan calon match
fitur berdasarkan second-closet
nearest neighbor sebagai tetangga terdekat yang dideteksi sebagai match feature dari
fitur vektor gambar refrensi.
Algoritma
ini memiliki ketahanan yang cukup kuat terhadap penskalaan, rotasi dan
perubahan sudut pandang citra. Algoritma ini juga tahan terhadap perubahan intensitas
pencahayaan dan noise.
Terdapat
empat tahapan yang harus dilakukan dalam algoritma SIFT ini yaitu :
a.
Scale-space extrema detection
b.
Keypoint localization
c.
Orientation assignment
d.
Keypoint descriptors
No comments:
Post a Comment